ZONA DUNIA MUDA - Masalah bisa terjadi di segala hal, termasuk dalam urusan ranjang. Ketika hal ini terjadi tak jarang pasangan suami istri (pasutri) stres dibuatnya.
Padahal, menurut pakar beberapa masalah dalam hubungan ranjang umum terjadi dan tak perlu dipikirkan sampai-sampai membuat Anda stres. Apa saja masalah itu? Simak pemaparannya berikut ini.
1. Merasa tidak terlalu sering bercinta
Agen Bola Terpercaya - Kadang kala, frekuensi bercinta bisa menjadi masalah tersendiri bagi pasutri. Mereka menganggap beberapa kali bercinta dalam seminggu adalah hal yang tidak normal. Padahal, hal ini lumrah terjadi.
"Ada banyak alasan mengapa seseorang berhubungan seks. Jika memang Anda sedang bergairah, lakukanlah. Tapi jika Anda melakukan hubungan intim hanya karena tekanan, itu bukan ide yang baik. Sebab, melakukan hubungan seks dengan tekanan terkait dengan harga diri rendah, depresi, dan kecemasan," kata psikiater Dr Susan Edelman kepada Your Tango.
Apalagi membandingkan frekuensi bercinta dengan pasangan lain, jangan sampai hal itu Anda lakukan. Sebab, masing-masing orang memiliki kriteria dan keunikan tersendiri.
"Ada banyak alasan mengapa seseorang berhubungan seks. Jika memang Anda sedang bergairah, lakukanlah. Tapi jika Anda melakukan hubungan intim hanya karena tekanan, itu bukan ide yang baik. Sebab, melakukan hubungan seks dengan tekanan terkait dengan harga diri rendah, depresi, dan kecemasan," kata psikiater Dr Susan Edelman kepada Your Tango.
Apalagi membandingkan frekuensi bercinta dengan pasangan lain, jangan sampai hal itu Anda lakukan. Sebab, masing-masing orang memiliki kriteria dan keunikan tersendiri.
2. Lubrikasi tidak optimal
Pelumasan vagina dipengaruhi berbagai hal termasuk konsumsi obat, usia, dan kondisi psikologis. Sehingga, saat Anda merasa sesekali lubrikasi vagina tidak optimal, tak perlu khawatir, demikian disampaikan edukator seks Celeste Holbrook, PhD.
"Jika secara emosional Anda bergairah tapi fisik tidak mendukung lubrikasi, jangan segan gunakan pelumas. Pelumas berbahan dasar air bisa jadi pilihan," tutur Holbrook.
"Jika secara emosional Anda bergairah tapi fisik tidak mendukung lubrikasi, jangan segan gunakan pelumas. Pelumas berbahan dasar air bisa jadi pilihan," tutur Holbrook.
Agen Casino Terpercaya - Adalah hal yang wajar jika pasutri kadang kala tidak merasa mood untuk bercinta. Sehingga, seksolog Dr Jessica O'Riley mengatakan lumrah jika kadang suami atau istri menolak diajak bercinta.
"Penyakit tertentu, stres, kondisi psikis, bahkan lingkungan sekitar bisa memengaruhi gairah seks Anda. Jika ini hanya terjadi sesekali, wajar. Kecuali jika ini terus menerus Anda rasakan, segeralah berkonsultasi dengan profesional," papar O'Riley.
"Penyakit tertentu, stres, kondisi psikis, bahkan lingkungan sekitar bisa memengaruhi gairah seks Anda. Jika ini hanya terjadi sesekali, wajar. Kecuali jika ini terus menerus Anda rasakan, segeralah berkonsultasi dengan profesional," papar O'Riley.
4. Punya masalah orgasme
"Menurut SKYN Condoms Millennial Sex Survey, sekitar 50 persen wanita berjuang untuk bisa orgasme dengan konsisten. Padahal, jika beberapa kali Anda susah orgasme, ada berbagai faktor yang menyebabkannya," tutur seksolog klinis Rena McDaniel, M.Ed.
Misalnya saja ketika stres, terlalu banyak pikiran, dan memiliki pasangan yang tidak terlalu tahu bagaimana cara membuat Anda orgasme, Anda bisa saja kesulitan mencapai orgasme.
Misalnya saja ketika stres, terlalu banyak pikiran, dan memiliki pasangan yang tidak terlalu tahu bagaimana cara membuat Anda orgasme, Anda bisa saja kesulitan mencapai orgasme.
5. Memiliki penis melengkung
Kepala medis The Urology Group di Cincinnati, Dr Philip Buffington, mengatakan penis melengkung merupakan indikator peyronie disease. Tapi, bukan berarti pria dengan penis melengkung tidak bisa menjalani hubungan seks yang menggairahkan.
Sementara, bila bentuk Mr P menunduk terlalu ekstrem atau terkesan bengkok, dr Andri Wanananda MS dari Universitas Tarumanegara menyatakan perlu dilakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis urologi untuk melihat tingkat kebengkokan penis yang bersangkutan.
"Jika bengkok terlalu ekstrem kemungkinan perlu reposisi melalui tindakan bedah plastik (plastic surgery)," kata dr Andri.
Sementara, bila bentuk Mr P menunduk terlalu ekstrem atau terkesan bengkok, dr Andri Wanananda MS dari Universitas Tarumanegara menyatakan perlu dilakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis urologi untuk melihat tingkat kebengkokan penis yang bersangkutan.
"Jika bengkok terlalu ekstrem kemungkinan perlu reposisi melalui tindakan bedah plastik (plastic surgery)," kata dr Andri.
0 comments :
Post a Comment