ZONA DUNIA MUDA - Bagi perempuan yang baru menikah mungkin pernah bertanya-tanya mengapa vaginanya menjadi begini begitu setelah bercinta. Seperti apa perubahan yang bisa terjadi pada vagina?
Dirangkum oleh ZONA DUNIA MUDA dari berbagai sumber, berikut ini beberapa hal yang bisa terjadi pada vagina dan sering dirasakan beberapa perempuan. Yuk simak pemaparannya untuk menghilangkan rasa penasaran.
1. Masih Merekah
Agen Bola Terpercaya - Seusai bercinta bisa jadi bibir vagina masih merekah sehingga tampak seperti bengkak. Ini umum terjadi, karena merekahnya bibir vagina merupakan tanda bahwa seorang perempuan telah terangsang dan bergairah.
Jadi ketika mulai terangsang akibat aktivitas seksual yang dilakukan, bibir vagina dalam (labia minora) dan bibir vagina luar (labia majora) akan meningkat ke atas dan terbuka.
Maureen Whelihan, M.D., spesialis kandungan dan kebidanan di Center for Sexual Health and Education di West Palm Beach, Florida mengatakan saat seorang perempuan terangsang dan bergairah, maka labia majora penuh terisi darah sehingga vulva tampak bengkak.
Kondisi ini akan normal kembali. Akan tetapi Maureen menambahkan jika Anda terganggu karena vagina masih agak bengkak, maka bisa memberinya kompres hangat.
Jadi ketika mulai terangsang akibat aktivitas seksual yang dilakukan, bibir vagina dalam (labia minora) dan bibir vagina luar (labia majora) akan meningkat ke atas dan terbuka.
Maureen Whelihan, M.D., spesialis kandungan dan kebidanan di Center for Sexual Health and Education di West Palm Beach, Florida mengatakan saat seorang perempuan terangsang dan bergairah, maka labia majora penuh terisi darah sehingga vulva tampak bengkak.
Kondisi ini akan normal kembali. Akan tetapi Maureen menambahkan jika Anda terganggu karena vagina masih agak bengkak, maka bisa memberinya kompres hangat.
2. Sensasi Sedikit Terbakar Saat Buang Air Kecil
Seusai bercinta dengan suami, biasanya Anda lantas buang air kecil bukan? Terkadang mungkin Anda merasakan sensasi seperti agak sedikit 'terbakar' saat berkemih, namun hal itu tidak kembali dirasakan sesudahnya.
Jessica Shepherd, M.D. dari University of Illinois College of Medicine di Chicago mengatakan sensasi itu bisa muncul karena lecet kecil di area vagina yang dialami pada saat bercinta. Dari mana luka itu? Bisa saja karena rambut kemaluan suami atau penetrasi yang agak kasar.
Bahkan bisa jadi karena kurangnya lubrikasi saat penetrasi dilakukan sehingga menyebabkan rasa perih di vagina yang bertahan hingga sesaat setelah bercinta. Umumnya ini akan hilang dengan sendirinya. Untuk memberikan rasa nyaman, Anda bisa membasuh vagina usai berkemih dengan air hangat.
Namun jika rasa perih ini terus-terusan dirasakan saat buang air kecil, Anda patut waspada. Bisa saja karena ada infeksi, ada batu di kandung kemih, dan bisa pula dikarenakan ada tumor atau kanker pada saluran kemih. Untuk memastikan apa yang terjadi perlu dilakukan tes urine untuk skrining awal.
Jessica Shepherd, M.D. dari University of Illinois College of Medicine di Chicago mengatakan sensasi itu bisa muncul karena lecet kecil di area vagina yang dialami pada saat bercinta. Dari mana luka itu? Bisa saja karena rambut kemaluan suami atau penetrasi yang agak kasar.
Bahkan bisa jadi karena kurangnya lubrikasi saat penetrasi dilakukan sehingga menyebabkan rasa perih di vagina yang bertahan hingga sesaat setelah bercinta. Umumnya ini akan hilang dengan sendirinya. Untuk memberikan rasa nyaman, Anda bisa membasuh vagina usai berkemih dengan air hangat.
Namun jika rasa perih ini terus-terusan dirasakan saat buang air kecil, Anda patut waspada. Bisa saja karena ada infeksi, ada batu di kandung kemih, dan bisa pula dikarenakan ada tumor atau kanker pada saluran kemih. Untuk memastikan apa yang terjadi perlu dilakukan tes urine untuk skrining awal.
Agen Casino Terpercaya - Gatal seusai bercinta bisa disebabkan berbagai macam hal. Bisa jadi karena iritasi akibat gesekan, alergi terhadap pelumas yang digunakan, atau mungkin bermasalah dengan kondom lateks yang dipakai.
Jika hal ini sering dirasakan, pertimbangkanlah untuk menggunakan pelumas yang tidak bikin alergi. Jika kondom lateks masalahnya, cobalah menggunakan yang terbuat dari bahan non-lateks. Akan tetapi jika masalah ini berlarut-larut sebaiknya berkonsultasi ke dokter.
Jika hal ini sering dirasakan, pertimbangkanlah untuk menggunakan pelumas yang tidak bikin alergi. Jika kondom lateks masalahnya, cobalah menggunakan yang terbuat dari bahan non-lateks. Akan tetapi jika masalah ini berlarut-larut sebaiknya berkonsultasi ke dokter.
0 comments :
Post a Comment